Selasa, 26 Juni 2012

GEOHISTORI DAN DEMOGRAFI AFRIKA


Benua Afrika hampir sama tuanya dengan bumi. Pada masa lalu, daratan menjadi satu bagian dari sebuah benua super besar yang disebut pangaea. Selama proses jutaan tahun, daratan telah bergeser dan renggang karena gempa bumi, letusan gunung berapi dan pergerakan lautan. Lokasi Afrika tidak berubah secara drastis sepanjang abad.
Benua Afrika adalah benua terbesar kedua dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia. Benua Afrika dikenal dengan julukan Benua Hitam. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di kawasan benua ini adalah orang-orang kulit hitam (negro).
Di Afrika sekarang, dapat ditemukan tanaman yang telah ada sejak zaman Dinosaurus. Manusia purba  berburu dan meramu di padang rumput dan hutan hujan Afrika kuno. Afrika adalah tempat tinggal manusia yang paling awal, dari benua ini manusia kemudian menyebar ke benua-benua lain. Kemampuan untuk berdiri, berjalan, dan beradaptasi dengan perubahan keadaan yang dipelajari oleh manusia pertama. Afrika adalah tempat di mana garis evolusi kera menjadi berbeda dari protohuman tujuh juta tahun yang lalu. Afrika merupakan satu-satunya benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta tahun lampau ketika Homo Erectus berkembang ke luar Afrika menuju Eropa dan Asia.
Kondisi alam Afrika mengawetkan budaya dan peradaban yang ada sampai sekarang. Untuk lebih memahaminya perlu di kaji bagaimana geohistoris dan demografi di Afrika ?

GEOHISTORI DAN DEMOGRAFI AFRIKA

1.1 Geohistori Benua Afrika
Geohistori pertama kali di ungkapkan oleh Soebantardjo (1975-1982). Geohistori disini sebagai ilmu bantu sejarah. Adapun makna dan tujuan geohistori adalah menyelidiki, membahas dan menetapkan hubungan tmbal balik antara keadaan alam dengan aktivitas alam dalam menentukan jalan sejarah; alam tidak saja merupakan tantangan tetapi juga menawarkan keadaannya kepada manusia demi kehidupannya, sehingga alam natur menjadi kultur; untuk kepentingan sejarah, bergerak dalam sejarah sehingga merupakan bagian dari sejarah, bukan bagian dari geografi; obyeknya adalah keterkaitan antara data sejarah dalam arti luas dengan data keadaan alam. Penafsiran keadaan alam masa lampau maupun bekas-bekasnya dengan pendekatan sejarah; memperkuat kedudukan sejarah untuk memperoleh kebenaran yang seobyektif mungkin dengan data yang eksak, sehingga sejarah buka “ilmu tafsir” tetapi pengetahuan ilmiah[1].
Berdasarkan arah pemikiran diatas, bagaimana geohistori Afrika? Afrika  adalah benua terbesar kedua dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang berdekatan, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan 800 juta penduduk di 54 negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia[2].
Kata Afrika berasal dari bahasa Latin, Africa terra - "tanah Afri" (bentuk jamak dari "Afer") - untuk menunjukkan bagian utara benua tersebut, saat ini merupakan bagian dari Tunisia, tempat kedudukan provinsi Romawi untuk Afrika. Asal kata Afer mungkin dari bahasa Fenisia, 'afar berarti debu; atau dari suku Afridi, yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago; atau dari bahasa Yunani aphrike berarti tanpa dingin; atau dari bahasa Latin aprica berarti cerah[3].
Saat ini Sahara merupakan gurun raksasa dan menjadi pembatas bagian utara dan tengah Afrika. Jauh sebelumnya, sekitar tahun 6000 SM, gurun pembatas ini tidak ada. Berbagai gambar dan lukisan di batu dan gua menunjukkan bahwa iklim di kawasan ini lebih basah dibanding saat ini dan ada lebih banyak manusia yang dapat bertahan hidup di Sahara. Tanah di sana mulai mengalami kekeringan setelah sekitar tahun 3500 SM, tetapi sejumlah kota dan jalur perdagangan di kawasan kering ini tetap terbuka, dan menjadi penghubung antara Afrika Utara dan Tengah.
Afrika adalah tempat tinggal manusia yang paling awal, dari benua ini manusia kemudian menyebar ke benua-benua lain. Afrika adalah tempat di mana garis evolusi kera benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta tahun lampau ketika Homo erectus berkembang ke luar Afrika menuju Eropa dan Asia. Lebih dari 1,5 juta tahun kemudian, populasi dari tiga benua itu mengikuti evolusi yang berlainan sehingga mereka menjadi spesis yang berbeda. Yang di Eropa menjadi Neanderthal, yang di Asia tetap Homo erectus, tetapi yang di Afrika berevolusi menjadi Homo sapies[4].
1.2 Letak Geografis Afrika
Benua Afrika terletak di sebelah Barat Daya Benua Asia. Pada masa lalu, Benua Afrika dan Benua Asia menyatu, namun karena adanya pembangunan kanal atau terusan di Suez (Mesir), akhirnya kedua benua tersebut terpisah oleh perairan.
Secara astronomis, Benua Afrika terletak di antara ± 35° LU - 33° LS dan ± 18° BT - 53° BT. Luas wilayah Benua Afrika mencapai ± 29.800.540 km² atau hampir seperlima dari luas wilayah daratan dunia dengan batas-batas wilayah berikut ini.
·         Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Tengah atau Laut Mediterania dan Benua Eropa.
·         Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Merah dan Samudra Hindia.
·         Sebelah Selatan dan Barat ber-batasan dengan Samudra Atlantik.
1.2.1 Kondisi Fisik[5]
Afrika merupakan benua yang unik, wilayahnya dilalui oleh tiga garis lintang utama, yaitu garis khatulistiwa (0°), garis balik Utara (23½°LU), dan garis balik Selatan (23½°LS). Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi dan bergurun. Meski demikian, terdapat juga kawasan-kawasan subur di dataran rendah, misalnya di Lembah Sungai Nil dan Lembah Sungai Zaire yang merupakan lembah sungai terbesar kedua setelah Lembah Sungai Amazone.
1.2.2 Iklim di Afrika[6]
Kondisi fisik Afrika tersebut memengaruhi variasi iklim yang terjadi. Di daerah pantai, iklimnya dipengaruhi oleh iklim laut, di daerah 0° terdapat iklim tropis yang basah sehingga banyak terjadi hujan, sedangkan di bagian Utara dan Selatan mendapat pengaruh angin gurun sehingga beriklim subtropis yang kering. Khusus di bagian Utara, sedikit terpengaruh iklim Laut Mediteran.
1.2.3 Gurun di Afrika
Persebaran gurun di Benua Afrika dapat dijumpai di sekitar garis balik Utara dan garis balik Selatan. Kawasan gurun di bagian Selatan memiliki posisi atau letak yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kawasan gurun di bagian Utara. Namun begitu, gurun di bagian Utara memiliki wilayah yang lebih luas. Gurun di wilayah Utara dikenal dengan sebutan Gurun Sahara (± 9.065.000 km²)[7], membentang dari Senegal di Barat hingga Kenya di Timur. Adapun gurun di wilayah Selatan, yaitu Gurun Kalahari[8] dan Gurun Namibia[9].
1.2.4 Gunung, pegunungan, dan plato di Afrika[10]
Plato dan pegunungan banyak terdapat di Afrika bagian Selatan. Kawasan tersebut banyak memiliki mata air dan aliran sungai dengan ketinggian antara 500 - 1.200 m dari permukaan laut. Plato dan pegunungan di Afrika yang terkenal adalah Plato Umbagi dan Plato Tassilin-Ajjer di Sahara, Plato Shaba di bagian Tenggara, Plato Lunda dan Plato Drakensberg di bagian Selatan, Dataran Tinggi Ethiopia di sebelah Timur, serta Plato Angola di bagian tengah.
Pegunungan yang terdapat di Afrika, yaitu Pegunungan Atlas yang membentang dari Pantai Barat Laut Afrika hingga Tunisia dan Pegunungan Cape di bagian Selatan. Gunung di Afrika pada umumnya tidak aktif, namun masih ada beberapa yang aktif. Adapun titik tertinggi Afrika berada di Gunung Kilimanjaro (5.894 m) di Afrika Timur yang selalu tertutup salju.
1.2.5 Sungai dan danau di Afrika[11]
Afrika banyak memiliki sungai besar. Sungai-sungai terkenal di Afrika adalah Sungai Nil yang panjangnya 6.500 km (terpanjang di dunia), Sungai Kongo, Sungai Orange di Afrika Selatan, Sungai Niger di Nigeria, dan Sungai Zambesi di Zambia. Beberapa aliran sungai tersebut dibendung untuk irigasi dan pembangkit listrik, misalnya bendungan Aswan yang membendung Sungai Nil dan bendungan Akosombo yang membendung Sungai Volta di Ghana.
Danau-danau di Afrika, yaitu Danau Victoria (± 69.484 km²) merupakan danau terbesar di Afrika, Danau Tanganyika, Danau Mobutu, Danau Rudolf, Danau Chad, dan Danau Zambesi. Selain itu, Afrika juga memiliki banyak air terjun besar, yaitu air terjun Tuguela di Afrika Selatan (984 m) dan air terjun Victoria (108 m) di Zimbabwe.
1.2.6 Flora dan fauna di Afrika
Kondisi flora dan fauna terkait dengan kondisi iklimnya. Di kawasan iklim hujan tropis (di bagian Afrika Tengah) terdapat variasi tumbuhan dan hutan hujan yang sangat lebat. Di bagian Utara dan Selatan (subtropis) terdapat stepa dan sabana yang luas, sedangkan di kawasan gurun hanya terdapat stepa dan tumbuhan kaktus. Kondisi alam Benua Afrika sangat mendukung penyebaran fauna. Afrika mempunyai banyak jenis fauna, terutama hewan mamalia besar. Fauna khas Afrika, yaitu addax, jerapah, zebra, antilop, kuda nil, badak, dan gajah. Meskipun mempunyai kemiripan fisik dengan hewan-hewan sejenis di Asia, namun hewan-hewan Afrika memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih besar daripada hewan-hewan sejenis di Asia.
2.1 Demografi[12]
Saat ini penduduk Afrika[13] mencapai lebih dari 861 juta jiwa dengan populasi terbanyak adalah warga kulit hitam, sisanya adalah warga keturunan Arab, Berber, Eropa, dan Asia. Sebagian besar penduduk kulit hitam tinggal di bagian Selatan Gurun Sahara, sedangkan bagian Utaranya ditempati warga keturunan Arab dan Berber.
Penduduk asli Afrika terdiri atas berbagai suku bangsa, yaitu suku bangsa Pigmy di pedalaman Zaire; suku bangsa Bushman, Zhun, Hatentot di Gurun Kalahari; serta suku bangsa Tuareg, Negroid, dan Sahrawi di Gurun Sahara. Banyaknya suku tersebut membuat Afrika kaya akan etnik. Lebih dari 800 bahasa digunakan di Afrika, namun bahasa Arab, Swahili, dan Hausa paling luas penggunaannya.
Adapun agama yang berkembang di Afrika[14] adalah agama Islam, Kristen dan berbagai aliran kepercayaan.
Adapun keturunan Eropa banyak yang menempati wilayah Afrika Selatan.
Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama yaitu: orang kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau berdarah campuran) dan orang berbangsa India. Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari masyarakat majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis berdasarkan kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld. Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan.
Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman. Kebanyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok minoritas Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.
9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari pedagang-pedagang India.
3.1 Karakteristik Benua Afrika[15]
Benua Afrika memiliki karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakan dari benua-benua lain yang ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa karakteristik Benua Afrika.
1)    Benua Afrika mempunyai wilayah daratan di benua lain, yaitu Semenanjung Sinai di Benua Asia.
2)   Benua Afrika memiliki wilayah gurun terluas di dunia, yaitu Gurun Sahara.
3)   Benua Afrika memiliki aliran sungai terpanjang di dunia, yaitu Sungai Nil.
4)   Benua Afrika merupakan benua termiskin bila dibandingkan dengan benua-benua lainnya.
5)   Benua Afrika mempunyai relief alam berupa Lembah Celah Besar The Great Rift Valley yang terbentang sepanjang 6.400 km dari pantai Laut Merah di Afrika Timur hingga Danau Tanganyika di Afrika Selatan.
6)   Benua Afrika memiliki Terusan Suez yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah sehingga mempersingkat lalu
7)   Benua Afrika memiliki bangunan-bangunan bersejarah, seperti piramida, patung Sphinx, dan patung raja Ramses II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar